AYAH DAN ANAK.

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Ayah dalam keluarga

Ayah .....

Adalah pencari nafkah bagi keluarga tak bisa dipungkiri tentang peran yang satu ini.tapi karena peran ini kadang mengabaikan kedekatan antara sianak dan ayah.

Ini kisah nyata,

ada seorang ibu yang kewalahan dalam mendidik seorang anak karena keegoisan seorang ayah.ibu tiga anak .anak sulung berumur 7 tahun serta dua adik yang masih balita.anak sulung yang pembawaanya nggak pernah mau berbagi mainan dengan adik adiknya,alhasil mereka selalu bertengkar.berebut mainan,tarik tarikan mainan dan banyak lagi keributan,akhir dari semua itu adalah tangisan dari sekecil karena kalah rebutan mainan.ibu sudah berusaha dengan banyak cara bahkan sering menghukum tp lagi lagi nihil tanpa hasil.

Bahkan anak semakin bandel.lebih parah lagi ditambah dengan sikap egois dari sang ayah yang tidak mau tahu urusan masalah rumah dan terkesan workacholic.

Setelah diamati ternyata sumber dari semua masalah itu bukan dari si sulung,tapi dari sang ayah.

Lo kok bisa?

Ayah sibuk dengan urusan pekerjaan sendiri gak pernah mau tahu urusan keluarga .ketika anaknya mengajak main ia selalu menghindar,ia hanya memikirkan perannya sebagai pencari nafkah.yang lain dia sudah tidak peduli.

Anak adalah peniru ulung,sikap keegoisan ayahnya akhirnya ia tiru,sikap yang cuma memikirkan perannya sendiri.setelah melalui penyadaran yang cukup melelahkan dari ibu kepada ayah,akhirnya mendapat hasil ,ayah jadi sering bersama keluarga,peduli dengan maunya anak,sering bergurau dengan mereka....

Sedikit demi sedikit sisulung mulai berubah,dan sang ibu tak lagi resah dengan sikap sisulung...tapi tidak cuma sampai disitu.kita harus mampu mempertahankan sikap seperti ini,

Figur ayah...

Sangat penting bagi seorang anak walaupun peran dia sebagai pencari nafkah...

Anak butuh belaian tangan kekar seorang ayah.

Anak butuh sikap berani seorang ayah.

Anak rindu suara tegas seorang ayah.sebagai tauladan sikap berani menghadapi masalah..

Bila semua itu tidak terpenuhi,bisa dipahami bila dihari kemudian anak anak menjadi pribadi yang bermasalah...tapi kebanyakan dari kita.kita menyalahkan anak padahal anak terpengaruh oleh perilaku kita.

Lagi lagi tak bisa dipungkiri tugas ayah adalah mencari nafkah menghidupi keluarga,demi kelangsungan hidup,dan istri dirumah mengurus rumah ,anak anak,mendidik putra putri dirumah dengan segala kebutuhannya.

Dari hal diatas peran ayah tidak berhenti hanya sebatas mencari nafkah.kalau dipikir tugas ayah sama beratnya dengan tugas seorang istri,khususnya,dalam mendidik keluarga baik istri maupun anak anak.jadi salah besar kalau semua tugas itu hanya diserahkan kepada seorang istri.

Tugas mencari nafkah memang berat apalagi kalau suami jg berdakwah yang tak akan pernah ada putusnya.tanpa mrngurangi semua dari tugas itu hendaknya seorang ayah tetap peduli dengan keluarga,jadi tidak hanya sukses diluar tapi keluarga dan istri terabaikan,bukankah peran suami menyelamatkan keluarga dari api neraka?

" Hai orang orang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,penjaganya malaikat malaikat yang kasar dan keras dAn tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan ( At Tahrim(66):6

AYAH penuh cinta

Betapa sering kita abaikan anak anak kita padahal anak adalah amanah dan titipan yang harus kita jaga dan kita didik.oleh karena anggapan bahwa anak adalah milik kita sehingga kita memperlakukan sesuka kita.

Dalam suatu riwayat dikisahkan pada,suatu malam hari datang seorang laki laki kepada Rosululloh dan bertanya kepada beliau:

"wahai Rosululloh .apa hak atas anak anakku terhadap diriku ya Rosul...? Kemudian beliau menjawab,:

"hendaknya engkau memberi dia nama yang bagus ,mendidiknya dan menempatkanya ditempat yang baik."

Kita mendidik anak dengan baik dalam pengertian perilaku yang baik.bukankah anak belajar dari perilaku kita,bukankah anak akan.belajar membenci jika kita terus mencelanya.bukankah anak akan belajar mencintai kalau kita mencintai dan menyayangi?

Terkait dengan menyayangi anak Rosululloh berpesan:

"Barangsiapa mencium anak mereka Alloh akan menuliskan untyknya satu kebaikan,barang siapa mengembirakan anak mereka,Alloh akan mengembirakannya ,barangsiapa mengajarkan AlQuran kepada anaknya,maka kedua ibu bapaknya akan dipanggil untuk diberi dua pasang pakaian yang indah dan wajah mereka akan tampak bahwa mereka adalah penghuni surga,"

Siapa yang tidak tahu bahwa tugas kerosulan Nabi adalah berat?jadwal hidup yang padat tapi bukankah beliau masih sempat memperhatikan keluarga?

cucu beliau hasan dan husein tidak takut untuk menaiki punggungnya untuk bermain.beliau juga tidak canggung bermain dengan anak anaknya,bahkan beliau biasa mencium anak perempuannya ketika quraisy sangat membenci memiliki anak perempuan.

Begitupun ",Ali Bin Abi tholib"...menantu Rosululloh sering memberi pesan kepada hasan putrAnya sebagai tanda cinta dan perhatiannya.

Jika perasaan agung seperti ini merupakan perasaan ayah kepada anaknya.maka dengan sendirinya akan timbul rasa hormat dan bakti anak terhadap ayahnya.

Ikatan inilah yang akan melahirkan generasi generasi rahbani ,generasi terbaik yang kehidupannya penuh rahmah.

Semoga anak anak kita menjadi generasi "KHAIRUL 'QURUN," sebaik baiknya generasi layaknya generasi sekaliber hasan ,husein,abdullah bin zubbair,dan lain lain.itu karena banyaknya manusia manusia yang berkwalitas dijaman itu dalam mendidik anak.

Maka peran AYAH tak bisa diabaikan.lagi...

Wallahu'alam bis shawab.

Aamiin.

o(╯□╰)o
aNd aasf.


Post a Comment

0 Comments